Thursday, December 22, 2016

Beda Cara Mendidik, Beda Hasilnya

Remaja Indonesia Pintar dan Cerdik, Tapi Remaja Australia Mampu Mandiri Bila dibandingkan antara remaja Indonesia dengan remaja di Australia, maka dalam hal matematika dan pengetahuan umum,rata rata anak Indonesia,jauh lebih unggul. Apalagi mengenai hal hal yang berhubungan dengan hewan peliharaan, seperti ayam dan itik,umumnya anak anak Indonesia, sejak masih di Sekolah Dasar, sudah dapat menjawab dengan cepat ,apakah ayam bisa terbang? Atau berapa lama seekor induk ayam mengerami telurnya.? Apa saja makanan ayam? Bagi rata rata anak Australia, harus berpikir agak lama, baru bisa menjawab dan kemungkinan besar, jawaban mereka salah. Karena di sini,ayam dan itik ,tidak boleh dipelihara di pemukiman penduduk. Tapi kalau ditanya mengenai hal hal yang berhubungan dengan pesawat terbang,dimana kebanyakan anak anak indonesia yang tinggal di desa, bahkan  belum pernah menengok pesawat dari dekat. Maka ketika menjawab pertanyaaan, misalnya berapa orang bisa muat di satu pesawat? Berapa tinggi terbangnya. Apakah ada toilet di dalam pesawat? Tentu sangat sulit untuk menjawabnya. Karena berbeda alam kehidupan dan berbeda gaya hidup di negeri masing masing,
Murid Sekolah di Indonesia, Terpaku Pada Ruang Kelas
Karena secara umum,murid murid atau siswa di indonesia,sejak dulu ,terpaku duduk belajar diruang kelas. Pendidikan mengacu pada sistem hafalan dan matematika,tapi mengabaikan hal hal yang berkaitan dengan persiapan untuk memasuki kehidupan diluar kelas. Misalnya : anak anak di bawa ke stasiun kereta api- untuk belajar bagaimana naik kereta api ,dengan terlebih dulu harus membeli tiket. Bahwa sebagai pelajar, mereka hanya boleh membeli tiket dengan harga special yakni 50 cent, bilamana di tangan mereka ada ID card atau Identity 'Card, sebagai pelajar atau mahasiswa. Bilamana entah karena lupa bawa atau hilang, serta alasan apapun,maka mereka harus membeli tiket orang dewasa.Kalau mencoba pura pura bodoh ,tetap beli tiket 50 cent,maka bila tertangkap ,akan didenda 100 dolar. Hampir setiap hari ,petugas transportasi kereta api dan bus, secara mendadak melakukan pemeriksaan. Jadi amat jarang,orang bisa lolos,dari denda.
Di kereta api dan di bus.anak anak juga diajarkan bagaimana harus bersikap:
harus memberikan tempat duduknya kepada orang yang lebih membutuhkan,
bila penuh dilarang mengangkat kaki kebangku duduk
dilarang makan dan minum dalam kereta api dan bus
dilarang  bunyi musik keras keras, sehingga mengganggu  penumpang lainnya
dilarang mencoret coret dinding bus atau kereta api, dengan ancaman denda 1000 dolar
 Pelajaran Diluar Lingkungan Sekolah Dinamakan Excurcion, dimana anak anak dididik, untuk:
membeli tiket sebelum naik kereta api atau bus
antri dengan sabar sopan terhadap orang sekitar
tertib dalam kereta api dan bus
paham bahwa ada denda, bila melanggar memberikan kursinya kepada orang tua, bila kereta api atau bus penuh.

 Mereka dididik untuk memperhitungkan waktu untuk antri, lamanya perjalanan, hingga tiba ditempat tujuan. Mereka dilatih, kalau tidak mau datang terlambat ketempat tujuan, harus datang lebih awal, bukan dengan menyerobot antrian, untuk tidak terlambat. Apapun alasannya.
 Anak anak dididik, walaupun mungkin ayahnya pejabat , atau sekalipun wali kota, tetap saja harus patuhi aturan, bahwa yang datang duluan, antri paling depan dan yang datang belakangan , harus mau antri dibagian paling belakang,
Mendidik anak ,untuk mengisi waktu tunggu, yang mungkin saja cukup lama, dengan hal hal positif, bukan semata main game, tapi berbicara dengan orang disekeliling atau minimal menyapa :"Hi " untuk menghormati orang lain.  Sekaligus diberikan pemahaman, bahwa bila melanggar salah satu dari aturan yang di tuliskan , maka ia akan didenda. Dan anak anak juga diberikan pemahaman, bahwa semua aturan ada untuk ditaati dan tak seorangpun akan luput dari denda, termasuk bila yang melakukan pelanggaran anak pejabat ataupun anak Wali Kota.
SMP Sudah Kerja
Begitu anak anak duduk di bangku SMP, maka sekolah mereferensikan mereka untuk bekerja part time.Misalnya di toko roti,Mac Donald atau pun di KFC,Dengan gaji 8 dolar per jam. Walaupun mereka hanya bekerja selama dua atau tiga jam sehari,seminggu mereka sudah mendapatkan gaji sekitar 80-100 dolar. Lumayan untuk uang jajan dan tidak perlu minta pada orang tua , SMA gaji sudah 12 dolar,Cucu kami dulu kerja di toko roti ,sejak SMP dan kemudian di SMA di restoran ,hingga kuliah.Sementara cucu kami yang di wollongong sudah menjadi pelatih gynastic dengan honor 12 dolar sejam. Tidak Ada Sarjana Menganggur Siswa disini kerja paruh waktu bukan karena orang tua tidak mampu,melainkan mempersiapkan ,mereka sedini mungkin,untuk mandiri. Cucu kami beli mobil dengan uangnya sendiri. Dan ketika lulus sarjana ,tinggal  ia memilih,mau tetap kerja ditempat yang sama,atau mencari kerja dengan gaji yang lebih baik,sementara masih tetap kerja di tempat lama. Karena itu ,praktis di "Australia tidak ada sarjana yang menganggur,karena sejak dari SMP mereka sudah dipersiapkan untuk mandiri Di Australia, sejak dari SMP siswa sudah dibiasakan untuk bekerja,tidak ada kaitannya dengan kondisi finansial keluarga. Karena hal ini sudah merupakan tradisi disini, dalam upaya mendidik anak anak mereka sedini mungkin .Kutipan dari situs resmi website Pemerintah Australia :Work while you study, Working while you study in Australia can help complement your study and living experience. There are a number of reasons you might want to undertake part time work while studying in Australia, including assisting with living expenses and gaining work experience in your study area  (sumber : www.studyinaustralia.gov.au  Terjemahan Bebas) Bekerja sembari belajar, Bekerja sambil belajar di Australia dapat membantu melengkapi  studi dan memberikan  pengalaman hidup. Ada sejumlah alasan, mengapa melakukan pekerjaan paruh waktu selama belajar di Australia Antara lain adalah membantu meringankan biaya hidup, serta memperoleh pengalaman kerja di wilayah studi Anda.
Hanya Sebuah Bandingan Tulisan ini,
tentu sama sekali tidak mengagung agungkan cara pendidikan yang diterapkan dinegeri orang,dengan meremehkan pendidikan di negeri sendiri. Karena kita tidak dapat secara mentah mengadopsi cara mendidik anak di negeri orang, karena frame of thinking yang tidak sama,serta budaya yang tidak berada pada bingkai yang setara. Tentu keduanya ada plus dan minusnya. Hanya sebagai sebuah masukan yang kalau dianggap baik, mungkin ada bagian yang dapat diadopsi untuk diaplikasikan dalam pendidikan di negeri kita.
Joondalup, 21 Desember, 2016
Tjiptadinata Effendi




Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/tjiptadinataeffendi21may43/beda-cara-mendidik-beda-hasilnya_585a6f45e3afbddf358a839f


EmoticonEmoticon