Surat kepada teman-teman seperjuangan di Aliyah Negeri
Purwoasri
Salam,
Bagaimana kabarmu sobat?
Syukur berbahagialah jika keadaanmu baik-baik saja
dimanapun kau berada sekarang.
Mohon maaf atas kelancanganku mengganggumu dengan
datangnya surat ini, tak bermaksud diri ini mengusik kehidupan sobat yang
tenang nan damai. Tapi, ijinkanlah sobatmu yang satu ini menyampaikan maksud
hati yang sudah lama terpendam, semenjak kita perpisahan di madrasah dulu,
sampai kini jarang mungkin sudah tak pernah mengenang masa-masa perjuangan dulu
ketika berada di bangku sekolah. Masih terkenang dalam ingatanku, dahulu kita
selalu pulang sore hari dan bahkan paling akhir di sekolah. Entah apa saja yang
kita kerjakan, mulai mengurusi organisasi yang sarat masalah, olahraga atau
ikut ekstra, di lanjutkan sholat Ashar berjamaah, serta pulangpun dilakukan
berjamaah meski ada Siantar kita yang naik sepeda motor atau sepeda ontel.
Masih ingat dalam benakku, nama kita adalah “keluarga cendana” entah siapa yang
punya usul nama itu, akupun hanya mengiyakan, sebab mempunyai sahabat seperti
kalian jiwa muda ini serasa senang berada di sekolah dan bersemangat untuk
belajar, meski di sekolah, kalian tahu sendiri-aku-jarang ikut pelajaran,
hehehe.
Didik dan mas Haris sang ketua OSIS yang Smart serta
berwibawa.
Mirza dan Zaini, sepasang anak muda dari tanah Bogo.
Siro sang Pradana Pramuka yang bijak.
Fuad dan Saifudin sang
pendekar silat.
Ikhwan dan Kokoh, sahabat yang
mudah diajak bercanda.
Dan, aku, aku bersama kalian begitu berarti hidup ini.
Kini, setelah 5 tahun tak bersua, ada yang menjadi
asisten dosen, motivator, pendiri lembaga bimbingan belajar, karyawan bank
swasta, dan pengusaha di Surabaya. Ah sudahlah, kuharap kalian tidak menanyakan
aku jadi apa sekarang, yang pasti, aku masih sahabat kalian. Meski salah satu
dari kita sobat, sudah ada yang berpulang ke Rahmatullah, semoga amal-amalnya
diterima oleh Allah SWT.
Namun ada pula dari kita yang mulai membangun bahtera
rumah tangga dan sudah dikaruniai seorang putra. Alhamdulillah. Kira-kira
sobat-sobat yang lain kapan ya nyusul? Hehehehe.
Malam ini kawan, sewaktu aku menulis surat ini, sudah
2 hari ini aku terngiang terus dalam pikiranku. Dulu sebelum kita perpisahan,
masih ingat dengan HIPIKAS? Hampir setiap malam aku dan Siro ngedit yang
namanya buku memori, kalor gak gitu, siangnya jadi tukang foto, ya apalagi
kalor bukan untuk memori. Sore harinya ke percetakan sampai malam. Ah tak
terasa kini mau bermalam rasanya sungkan. Dulu yang namanya menginap, entah itu
di UKS sekolah, mau di ruang OSIS, mau di Mushola sekolah, rasanya bebas. Tapi
pagi harinya kita keburu-buru pengen pulang, tujuannya hanya satu, mengambil
uang saku, hehehehe.
Aku dengar, bulan Maret ini, sekolah mau mengadakan
reuni. Apa benar hal itu?
Kalo iya, Alhamdulillah. Semoga kita cepat bersua
kawan. Aku sudah tak sabar bertemu dengan kalian. Maaf kalor surat ini terlalu
panjang? Semoga dimanapun kalian berada, tetap sukses selalu dan tak melupakan
arti persahabatan kita di masa lalu.
Salam,
Dari teman seperjuangan.
Plemahan, 07 Maret 2015. 00:21 WIB
EmoticonEmoticon