Wednesday, September 7, 2016

Surat kepada teman aliyah

Surat kepada teman-teman seperjuangan di Aliyah Negeri Purwoasri
Salam,
Bagaimana kabarmu sobat?
Syukur berbahagialah jika keadaanmu baik-baik saja dimanapun kau berada sekarang.
Mohon maaf atas kelancanganku mengganggumu dengan datangnya surat ini, tak bermaksud diri ini mengusik kehidupan sobat yang tenang nan damai. Tapi, ijinkanlah sobatmu yang satu ini menyampaikan maksud hati yang sudah lama terpendam, semenjak kita perpisahan di madrasah dulu, sampai kini jarang mungkin sudah tak pernah mengenang masa-masa perjuangan dulu ketika berada di bangku sekolah. Masih terkenang dalam ingatanku, dahulu kita selalu pulang sore hari dan bahkan paling akhir di sekolah. Entah apa saja yang kita kerjakan, mulai mengurusi organisasi yang sarat masalah, olahraga atau ikut ekstra, di lanjutkan sholat Ashar berjamaah, serta pulangpun dilakukan berjamaah meski ada Siantar kita yang naik sepeda motor atau sepeda ontel. Masih ingat dalam benakku, nama kita adalah “keluarga cendana” entah siapa yang punya usul nama itu, akupun hanya mengiyakan, sebab mempunyai sahabat seperti kalian jiwa muda ini serasa senang berada di sekolah dan bersemangat untuk belajar, meski di sekolah, kalian tahu sendiri-aku-jarang ikut pelajaran, hehehe.
Didik dan mas Haris sang ketua OSIS yang Smart serta berwibawa.
Mirza dan Zaini, sepasang anak muda dari tanah Bogo.
Siro sang Pradana Pramuka yang bijak.
Fuad dan Saifudin sang pendekar silat.
Ikhwan dan Kokoh, sahabat yang mudah diajak bercanda.
Dan, aku, aku bersama kalian begitu berarti hidup ini.
Kini, setelah 5 tahun tak bersua, ada yang menjadi asisten dosen, motivator, pendiri lembaga bimbingan belajar, karyawan bank swasta, dan pengusaha di Surabaya. Ah sudahlah, kuharap kalian tidak menanyakan aku jadi apa sekarang, yang pasti, aku masih sahabat kalian. Meski salah satu dari kita sobat, sudah ada yang berpulang ke Rahmatullah, semoga amal-amalnya diterima oleh Allah SWT.
Namun ada pula dari kita yang mulai membangun bahtera rumah tangga dan sudah dikaruniai seorang putra. Alhamdulillah. Kira-kira sobat-sobat yang lain kapan ya nyusul? Hehehehe.
Malam ini kawan, sewaktu aku menulis surat ini, sudah 2 hari ini aku terngiang terus dalam pikiranku. Dulu sebelum kita perpisahan, masih ingat dengan HIPIKAS? Hampir setiap malam aku dan Siro ngedit yang namanya buku memori, kalor gak gitu, siangnya jadi tukang foto, ya apalagi kalor bukan untuk memori. Sore harinya ke percetakan sampai malam. Ah tak terasa kini mau bermalam rasanya sungkan. Dulu yang namanya menginap, entah itu di UKS sekolah, mau di ruang OSIS, mau di Mushola sekolah, rasanya bebas. Tapi pagi harinya kita keburu-buru pengen pulang, tujuannya hanya satu, mengambil uang saku, hehehehe.
Aku dengar, bulan Maret ini, sekolah mau mengadakan reuni. Apa benar hal itu?
Kalo iya, Alhamdulillah. Semoga kita cepat bersua kawan. Aku sudah tak sabar bertemu dengan kalian. Maaf kalor surat ini terlalu panjang? Semoga dimanapun kalian berada, tetap sukses selalu dan tak melupakan arti persahabatan kita di masa lalu.
Salam,
Dari teman seperjuangan.
Plemahan, 07 Maret 2015. 00:21 WIB



EmoticonEmoticon